HP/ WA : 0895392632626. ( Dayat Bachtiar)
Pengeboran yang kami kerjakan kali ini memang luar biasa tingkat kesulitanya. Kalau sebelumnya kami melakukan pengeboran hanya dalam jangka 1 hari selesai dan mendapatkan air bersih, maka kalau di Dusun Giripurno ini kami masih belum menemukan sumber airnya. tentunya ini tak lepas dari kendala-kendala yang kami temui di lapangan.disisi lain hal ini cukup bisa dijadikan cerita dan pelajaran untuk pengerjaan sumur bor yang lain.
kronologi nya.... ( hehehe.. kayak cerita kasus deh..) begini , pada awal persiapan pengeboran, pemilik lahan yang kebetulan akan dijadikan sebuah pondok pesantren di Dusun Giripurno kota Batu tersebut , sebelumnya telah melakukan penggalian sumur secara manual . penggalian sumur ini, menurut keterangan santri dari Ponpes , memakan waktu yang cukup lama , kira-kira 4 bulan. dari penggalian sumur secara manual itu didapatkan batu kira-kira sampai 1 truck ! . Pada akhirnya Tim penggali sumur tadi menyerah karena tidak mendapatkan sumber mata air sampai kedalaman lebih kurang 20 meter. bayangkan, kalau menggali sampai kedalaman seperti itu , mengangkat bebatuan hingga 1 truck ke atas dan akhirnya angkat tangan karena mereka menemui bongkahan batu yang lebarnya tidak di ketahui ujungnya. luar biasa batu di areal ini.
Beberapa bulan kemudian, perwakilan dari Ponpes itu datang ke rumah kami di Singosari. kebetulan kami baru saja selesai melakukan pengeboran selama setengah hari. Alhamdulillah di Singosari , terutama wilayah kami bermukim, untuk membuat sumur dengan sumber air bersih tidaklah terlalu sulit. hanya dalam 3 hari ( 1 hari persiapan, 1 hari proses pengeboran sedalam 20 meteran dan mendapatkan sumber , 1 hari pembersihan sumur dengan pompa air) air bersih sudah bisa di dapatkan.
Setelah melakukan konsultasi dan pembicaraan kerjasama, akhirnya terjadi kesepakatan untuk melakukan pengeboran di area Ponpes di Dusun Giripurno. Tim kami di bantu pihak Ponpes mulai mengangkut peralatan Mesin Bor dari Singosari ke Kota Batu . semua peralatan diangkut semuanya dalam 1 mobil pick Up . cukup praktis juga.
Setibanya di Dusun Giripurno, kami segera menurunkan muatan , luar biasa ketinggian tempat yang akan kami Bor.Saya bahkan menyempatkan diri melihat galian sumur yang gagal di teruskan oleh tim sebelumnya. cukup dalam. batu yang saya lempar dari atas sumur, kira-kira 4-5 detik baru terdengar sampai ke dasar sumur.
Pemilik mesin Bor kami kebetulan adalah juga bekerja di perusahaan pengeboran besar. Dia tentunya tidak kesulitan ketika ditanya tentang titik pengeboran sehubungan dengan keberadaan sumber mata air dan menjelaskan secara tekhnis di lapangan dengan peralatan yang dibawanya.
Seperti biasa, setelah ditentukan titik pengeboran, kami segera merakit mesin Bor, menggali tanah untuk sirkulasi air untuk membantu proses pengeboran, memasang tenda pelindung, dan membuat instalasi pipa untuk mengambil air sirkulasi. ini memakan waktu 1 hari kerja.
Pada awal proses pengeboran kami cukup terkejut juga dengan kondisi tanah di Kota Batu ini . lapisan tanahnya cukup keras. dalam 3 hari kami baru bisa menembus 19 meter. itu pun sudah termasuk menembus bebatuan yang lebarnya kira-kira berukuran di bawah 1 meter.
Hari ke empat kami mendapatkan trouble yang luar biasa. waterlost yang sangat besar. dalam 2 detik saja, air sirkulasi di permukaan sumur lenyap.
Hari hari selanjutnya menyusul trouble - trouble yang lain. stang bor terjepit, stang bor patah 2 pipa bersama mata bor di kedalaman 21 meter, pompa hidraulic bocor, dan kerusakan kerusakan umum lainnya pada mesin seperti kendornya vanbelt , olie mesin berkurang, ausnya seal pompa dan lain-lain.
Butuh kesabaran yang besar dalam proses pengeboran di ketinggian ini. Selama proses pengeboran, beberapa penduduk sekitar mendekat dan ingin tahu tentang pengeboran yang kami lakukan, kadang-kadang miris juga mendengar cerita tentang Tim sumur bor mesin yang pernah melakukan pengeboran di areal itu. menurut cerita mereka, ada juga Tim sumur bor mesin yang pernah melakukan pengeboran hingga kedalaman 60 meter, namun menyerah karena tidak menemukan sumber air. Dan masih banyak cerita-cerita penduduk yang lain yang kadang-kadang membuat kami merasa ingin tahu lebih jauh tentang daerah ini.

Mata bor Belimbing untuk menembus tanah
Mata bor Coring untuk menembus lapisan batu
Proses pengeboran
Pisang aneh yang ada di sekitar pengeboran . buahnya keluar dari tengah pohon
Harus sabar kalau sedang ngebor batuan lapisan kedap air

Bengkel
suasana di lapangan
Pengeboran di daerah Kota Batu , Desa Giripurno. sudah 3 bulan masih
mendapatkan 24 meter. Ini dikarenakan ada batuan yang sangat keras di
dalam... kira-kira sudah 2,5 meter batu yang berhasil terangkat ke
permukaan. ini belum termasuk yang hancur di dalam.
Lahan yang kami bor ini dulunya adalah kebun apel yang sudah tidak lagi produktif.banyak sekali sisa-sisa bangkai pohon apel di sekitar lahan. Tentunya saya menyayangkan hal ini, kenapa bisa terjadi?, bukankah apel adalah ikon penting di kota Batu?. lho.. kok malah curhat.. hehehehe...
Kembli ke lap..top ! .. Hari terus berganti di mulai dari bulan Mei hingga saat ini memasuki bulan September.. kami masih bertahan di proses pengeboran ini. beberapa batu yang berhasil kami angkat ke permukaan menunjukkan betapa kerasnya lapisan kedap air yang sedang kami tembus. Namun kami belum menyerah. harapan itu masih ada.beberapa hari yang lalu ada penduduk yang melihat kami, dia menceritakan kalau sudah banyak melihat orang yang mengerjakan sumur bor, dan ada satu cerita lagi yang membuat kami bersemangat kembali, bahwa di kampung tak jauh dari tempat kami mengebor, ada sumur penduduk kira-kira dalamnya sekitar 17 meter... tentunya ini merupakan harapan yang cukup besar bagi Tim kami untuk meneruskan proses pengeboran ini.
Pemasangan Casing sumur. 5" untuk membantu kelancaran proses pengeboran
******************************
Dengan semakin cepatnya putaran mata bor , maka proses pengeboran makin bertambah dalam.Bahkan air mulai nampak berwarna putih, hal ini menandakan kalau ujung mata bor menembus lapisan tanah padas. setelah melakukan pengangkatan mata bor, kami segera membuka jebakan batu yang berada diatas mata bor.
Nampaknya mata bor menembus lapisan bebatuan yang makin keras.
Batu batu yang terangkat kali ini kalau di ukur panjangnya lebih kurang 1 meteran. maka jika ditotal dengan panjang batu yang terangkat sebelumnya bisa mencapai sekitar 3,5 meteran lebih . ini belum termasuk batuan yang hancur di dalam.
kronologi nya.... ( hehehe.. kayak cerita kasus deh..) begini , pada awal persiapan pengeboran, pemilik lahan yang kebetulan akan dijadikan sebuah pondok pesantren di Dusun Giripurno kota Batu tersebut , sebelumnya telah melakukan penggalian sumur secara manual . penggalian sumur ini, menurut keterangan santri dari Ponpes , memakan waktu yang cukup lama , kira-kira 4 bulan. dari penggalian sumur secara manual itu didapatkan batu kira-kira sampai 1 truck ! . Pada akhirnya Tim penggali sumur tadi menyerah karena tidak mendapatkan sumber mata air sampai kedalaman lebih kurang 20 meter. bayangkan, kalau menggali sampai kedalaman seperti itu , mengangkat bebatuan hingga 1 truck ke atas dan akhirnya angkat tangan karena mereka menemui bongkahan batu yang lebarnya tidak di ketahui ujungnya. luar biasa batu di areal ini.
Beberapa bulan kemudian, perwakilan dari Ponpes itu datang ke rumah kami di Singosari. kebetulan kami baru saja selesai melakukan pengeboran selama setengah hari. Alhamdulillah di Singosari , terutama wilayah kami bermukim, untuk membuat sumur dengan sumber air bersih tidaklah terlalu sulit. hanya dalam 3 hari ( 1 hari persiapan, 1 hari proses pengeboran sedalam 20 meteran dan mendapatkan sumber , 1 hari pembersihan sumur dengan pompa air) air bersih sudah bisa di dapatkan.
Setelah melakukan konsultasi dan pembicaraan kerjasama, akhirnya terjadi kesepakatan untuk melakukan pengeboran di area Ponpes di Dusun Giripurno. Tim kami di bantu pihak Ponpes mulai mengangkut peralatan Mesin Bor dari Singosari ke Kota Batu . semua peralatan diangkut semuanya dalam 1 mobil pick Up . cukup praktis juga.
Setibanya di Dusun Giripurno, kami segera menurunkan muatan , luar biasa ketinggian tempat yang akan kami Bor.Saya bahkan menyempatkan diri melihat galian sumur yang gagal di teruskan oleh tim sebelumnya. cukup dalam. batu yang saya lempar dari atas sumur, kira-kira 4-5 detik baru terdengar sampai ke dasar sumur.
Pemilik mesin Bor kami kebetulan adalah juga bekerja di perusahaan pengeboran besar. Dia tentunya tidak kesulitan ketika ditanya tentang titik pengeboran sehubungan dengan keberadaan sumber mata air dan menjelaskan secara tekhnis di lapangan dengan peralatan yang dibawanya.
Seperti biasa, setelah ditentukan titik pengeboran, kami segera merakit mesin Bor, menggali tanah untuk sirkulasi air untuk membantu proses pengeboran, memasang tenda pelindung, dan membuat instalasi pipa untuk mengambil air sirkulasi. ini memakan waktu 1 hari kerja.
Pada awal proses pengeboran kami cukup terkejut juga dengan kondisi tanah di Kota Batu ini . lapisan tanahnya cukup keras. dalam 3 hari kami baru bisa menembus 19 meter. itu pun sudah termasuk menembus bebatuan yang lebarnya kira-kira berukuran di bawah 1 meter.
Hari ke empat kami mendapatkan trouble yang luar biasa. waterlost yang sangat besar. dalam 2 detik saja, air sirkulasi di permukaan sumur lenyap.
Hari hari selanjutnya menyusul trouble - trouble yang lain. stang bor terjepit, stang bor patah 2 pipa bersama mata bor di kedalaman 21 meter, pompa hidraulic bocor, dan kerusakan kerusakan umum lainnya pada mesin seperti kendornya vanbelt , olie mesin berkurang, ausnya seal pompa dan lain-lain.
Butuh kesabaran yang besar dalam proses pengeboran di ketinggian ini. Selama proses pengeboran, beberapa penduduk sekitar mendekat dan ingin tahu tentang pengeboran yang kami lakukan, kadang-kadang miris juga mendengar cerita tentang Tim sumur bor mesin yang pernah melakukan pengeboran di areal itu. menurut cerita mereka, ada juga Tim sumur bor mesin yang pernah melakukan pengeboran hingga kedalaman 60 meter, namun menyerah karena tidak menemukan sumber air. Dan masih banyak cerita-cerita penduduk yang lain yang kadang-kadang membuat kami merasa ingin tahu lebih jauh tentang daerah ini.

Mata bor Belimbing untuk menembus tanah
Mata bor Coring untuk menembus lapisan batu
Proses pengeboran
Pisang aneh yang ada di sekitar pengeboran . buahnya keluar dari tengah pohon
Harus sabar kalau sedang ngebor batuan lapisan kedap air

Bengkel


Batuan sepanjang 2meteran yang terangkat dari kedalaman 24 meter
Lahan yang kami bor ini dulunya adalah kebun apel yang sudah tidak lagi produktif.banyak sekali sisa-sisa bangkai pohon apel di sekitar lahan. Tentunya saya menyayangkan hal ini, kenapa bisa terjadi?, bukankah apel adalah ikon penting di kota Batu?. lho.. kok malah curhat.. hehehehe...
Kembli ke lap..top ! .. Hari terus berganti di mulai dari bulan Mei hingga saat ini memasuki bulan September.. kami masih bertahan di proses pengeboran ini. beberapa batu yang berhasil kami angkat ke permukaan menunjukkan betapa kerasnya lapisan kedap air yang sedang kami tembus. Namun kami belum menyerah. harapan itu masih ada.beberapa hari yang lalu ada penduduk yang melihat kami, dia menceritakan kalau sudah banyak melihat orang yang mengerjakan sumur bor, dan ada satu cerita lagi yang membuat kami bersemangat kembali, bahwa di kampung tak jauh dari tempat kami mengebor, ada sumur penduduk kira-kira dalamnya sekitar 17 meter... tentunya ini merupakan harapan yang cukup besar bagi Tim kami untuk meneruskan proses pengeboran ini.
********************************
video dari HP :
video dari HP :
Pemasangan Casing sumur. 5" untuk membantu kelancaran proses pengeboran
******************************
19 Oktober 2014 .
Kami mendapat perintah untuk mengganti motor Hidrolik dengan yang baru, hasilnya putaran mesin semakin cepat.
Dengan semakin cepatnya putaran mata bor , maka proses pengeboran makin bertambah dalam.Bahkan air mulai nampak berwarna putih, hal ini menandakan kalau ujung mata bor menembus lapisan tanah padas. setelah melakukan pengangkatan mata bor, kami segera membuka jebakan batu yang berada diatas mata bor.
Nampaknya mata bor menembus lapisan bebatuan yang makin keras.
Batu batu yang terangkat kali ini kalau di ukur panjangnya lebih kurang 1 meteran. maka jika ditotal dengan panjang batu yang terangkat sebelumnya bisa mencapai sekitar 3,5 meteran lebih . ini belum termasuk batuan yang hancur di dalam.